Halaman

Rabu, 09 Mei 2012

BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS

BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS
Pengertian Kualitas dan Biaya Kualitas
Pengukuran biaya mutu merupakan dasar dari pengelolaan biaya mutu termasuk didalamnya pelaporan biaya mutu bagi manajemen. Untuk dapat menentukan jumlah biaya mutu diprlukan suatu system penentuan atau pengukuran biaya mutu.
Kualitas
Kualitas atau mutu diartikan sebagai tingkat atau kadar keunggulan suatu produk. Kualitas juga dapat diartikan sebagai ukuran keunggulan suatu produk secara relative. Untuk itu ada beberapa atribut atau dimensi yang dapat digunakan untuk menunjukkan harapan konsumen akan suatu produk yaitu:
• Performance,menunjukkan bagaimana suatu produkkonsisten dalam melaksanakan funsgsinya
• Aesthetics, berhubungan dengan penampilan atau keindahan suatu produk
• Serviceability,berhubungan dengan kemudahan untuk perbaikan dan pemeliharaan produk
• Features atau quality of design, menunjukkan karakteristik produk yang membedakan produk dengan produk lain
• Retiability,menjelaskan kualitas dari profitabilitas kemampuan produk untuk memberikan fungsi selam jangka periode waktu tertentu
• Durability,menunjukan jangka waktu suatu produk dapat berfungsi dengan baik
• Quality of conformance,menunjukan bagaimana suatu produk dapat memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan
• Fitness of use,menunjukan kemampuan produk untuk memberikan manfaat yang dijanjikan
Produk dikatakan berkualitas apabila memenuhi 2 hal yaitu:
1. Mutu rancangan(quality of design)
2. Mutu kesesuaian9quality of conformance)
Suatu produk dikatakan sebagai produk cacat apabila produk tidak memenuhi spesifikasi kualitas yang telah ditentukan(conforming to specification). Pada pendekatan tradisional yang dimaksud dengan conforming to specification masih memungkinkan adanya perbedaan arti spesifikasi yang ditentukan namun masih dalam batas yang dapat diterima.
Biaya Kualitas
Biaya kualitas adalah biaya yang muncul karena adanya aktivitas kualitas yang muncul karena rendahnya kualaitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan atau kemungkinan adanya kualitas produk yang rendah. Aktivtas kualitas yang dilakukan perusahaan diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu:
1. Aktivitas pengendalian yang merupakan aktivitas untuk mencegah atau mendeteksi terjadinya produk yang kurang baik
2. Aktivitas karena kegagalan yang merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk merespon adanya produk yang kualitasnya rendah.
Biaya kualitas terdiri dari 4 jenis biaya yaitu:
1. Prevention cost atau biaya pencegahan adalah biaya yang terjadi dalam upaya mencegah adanya produk dengan kualits tidak baik.
2. Apprisial cost atau biaya pengukuran adalah biaya yang terjadi untuk menentukan suatau produk memenuhi karakteristik yang ditetapkan atau sesuai dengan permintaan konsumen.
3. Internal failure cost atau biaya kegagalan internal adalah biaya atau kerugian ang terjadi karena produk tidak memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan dan produk belum sampai konsumen
4. External failure cost atau biaya kegagalan eksternal adalah biaya atau kerugian yang terjadi karena produk tidak memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan dan produk sudah sampai konsumen
Pengukuran Biaya Kualitas
Biaya kualitas dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis biaya yaitu:
• Observable quality cost yaitu bioaya kualita yang dapat diketahui jumlahnya dari catatan yang terdapat dalam system akuntansi yang digunakan perusahaan
• Hidden quality cost adalah merupakan biaya atau krugian yang muncul karena rendahnya kualitas tetapi jumlah biaya ini tidak dapat diketahui dari catatan akuntansi perusahaan.
Jumlah biaya kualitas merupakan penjumlahan baik Observable quality cost maupun Hidden quality cost. Untuk menentukan jumlah hidden quality cost diperlukan estimasi. Estimasi dapat dilakukan dengan cara berikut:
• Multiplier method,penentuan hidden quality cost dengan cara yang sangat sederhana yaitu dengan mengamsumsikan bahwa total biaya kegagalan eksternal adalah biaya eksternal yang dapat diukur dikalikan dengan multiplier tertentu.
• Market Researsh method,penentuan hidden quality cost dengan melakukan penelitian pasar.
• Taguchi Quality loss Function,penentuan hidden quality cost dengan mengasumsikan bahwa fungsi biaya kualitas adalah merupakan fungsi kuadrat.
Pelaporan Biaya Kualitas
Biaya kualitas perlu dilaporkan agar dapat membantu manajemen dalam meningkatkan perencanaan,pengendalian ,serta pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kualitas. Terdapat 2 cara pelaporan biaya kualitas yaitu dengan Quality cost report serta Analisis.
Quality cost report(laporan biaya kualitas)
Lapora ini menyajikan informasi biaya kualits dengan cara menentukan setiap elemen biaya kualitas dalam%terhadap penjualan. Untuk menentukan posisi optimum ada 2 pendekatan yang dapat digunakan yaitu pendekatan yang dapat digunakan yaitu pendekatan konvensional dan pendekatan kontemporer.
Fungsi Biaya Kualitas.
Terdapat 2 pandangan tentang fungsi biaya kualitas yaitu pandangan tradisional serta pendanga kontemporer.
• Pendekatan konvensionla, mendasarkan pada anggaran adanya “trae off” pada biaya kualitas yaitu antara biay pengendalian dan biaya kegagalan
• Pendekatan Kontemporer, pendekatan kontemporer tidak mengenal batas toleransi tingkat kerusakan yang masih dapat diterima(AQL). Pendekatan ini menggunakan tingkat kerusakan 0. Pendekatan kontemporer tidak menganggap adanya trade off anatara biaya pengendalian dan kegagalan. Terdapat 3 perbedaan mendasar terhadap biaya kualitas optimal dari sudut pandang kontemporer dari sudut pandang konvensional. Perbedaan yang pertama adalah bahwa menurut pandangan kontemporer, biaya pengendalian tidak akan meningkat tanpa batas pada saatmendekati tingkat kerusakan 0. Perbedaan yang kedua adalah bahwa biaya pengendalian kualitas akan meningkat tetapi kemudian menurun pada saat mendekati tingkat kerusakan 0. Perbedaan yang ketiga adalah biaya kegagalan dapat ditekan sampai mendekati 0.
Produktivitas:pengukuran dan pengendalian
Produktivitas berkaitan dengan memproduksi produk secara efisien dan lebih menekan pada hubungan antara output dan input yang digunakan untuk menghasilkan produk. Yang dimaksud produktivitas disini adalah total product efficiency. Efisiensi produktivitas total adalah titik yang memenuhi 2 kondisi:
• Technical efficiency, untuk setiap kombinasi input tertentu dapat menhasilkan output dalam jumlaha tertentu, dalam arti tidak ada kelebihan pemakaian input untuk menghasilkan output tertentu.\
• Input trade-off efficiency,unyuk setiap kombinasi input tertentu dapat menghasilkan output dalam jumlah tertentu dan dapat memberikan biaya yang paling rendah.
Pengukuran Produktivitas
Produktivitas dapat diukur dengan 2 cara berikut ini:
1. Partial produktivitas atau produktivitas persiala ditentukan dengan mengukur produktivitas untuk setiap satu jenis output saja
2. Total productivity atau produktivitas total ditentukan dengan mengukur produktivitas semua jenis input yang digunakan, dan dapat dilakukan dengan 3 pendekatan yaitu
• Profile productivity,diman prosuktivitas dihitung untuk setiap jenis input dan dibandingkan selama periode waktu tertentu
• Profit-linked productivity,dapat dilakukan dengan menhitung perbedaan jumlah input yang akan dikeluarkan dengan tanpa adanya perubahan produktivitas dengan jumlah input yang sesungguhnya digunakan.

Selasa, 08 Mei 2012

ANALISA BIAYA VOLUME LABA

Analisis Biaya Volume Laba
(Alat Perencanaan Manajerial)
A. Menentukan Titik Impas dalam Unit
Analisis Biaya Volume Laba atau Cost-Volume-Profit Analysis (CVP Analysis) adalah suatu alat yang bermanfaat untuk mengidentifikasi cakupan dan besarnya keadaan atau kesulitan ekonomi yang dihadapi suatu perusahaan dan membantu mencarikan solusi atau pemecahannya. CVP Analysis ini menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas penjualan dan harga jual, serta semua informasi keuangan yang terkandung di dalamnya.
CVP Analysis ini dapat dimulai dengan menentukan Titik Impas. Titik Impas (Break Even Point) adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya, titik dimana laba sama dengan nol. Keputusan awal perusahaan dalam mengimplementasikan pendekatan unit yang terjual pada analisis CVP adalah menentukan apa yang dimaksud dengan sebuah unit. Keputusan kedua terpusat pada pemisahan biaya menjadi komponen tetap dan variabel.
 Penggunaan Pendekatan Laba Operasi dalam CVP Analysis
Laba operasi mencakup pendapatan dan beban dari operasional normal perusahaan. Secara lebih spesifik, pendapatan penjualan dinyatakan sebagai harga jual per unit dikali jumlah unit yang terjual dan total biaya variabel adalah biaya variabel per unit dikali jumlah unit yang terjual.
Laba Operasi = (Harga x Jumlah Unit Terjadi) - (Biaya Variabel per unit x Jumlah unit terjual) -Total Biaya Tetap.
 Penggunaan Margin Kontribusi dalam CVP Analysis
Margin kontribusi adalah pendapatan penjualan dikurangi total biaya variabel. Pada impas, margin kontribusi sama dengan beban tetap. Jika kita mengganti margin kontribusi per unit untuk harga dikurangi biaya variabel per unit pada persamaan laba operasi dan memperoleh jumlah unit, maka kita akan mendapatkan persamaan dasar impas berikut :
Jumlah Unit = Biaya Tetap / Margin Kontribusi per Unit
 Penjualan Dalam Unit yang Diperlukan Untuk Mencapai Target Laba
• Target Laba Dalam Jumlah Rupiah
Target laba = (harga/unit X Unit) – (biaya variabel/unit X Unit) – (biaya tetap)
• Target Laba dalam Persentase dari Pendapatan Penjualan
P%(harga/unit)(unit) = (harga/unit X Unit) – (biaya variabel/unit X Unit) – (biaya tetap)
• Target Laba Setelah Pajak
Laba bersih = Laba Operasi – Pajak penghasilan
= Laba Operasi – (Tarif pajak x Laba operasi)
= Laba Operasi ( 1 – Tarif pajak)
Laba Operasi = Laba Bersih / (1 – Tarif pajak)
B. Menentukan Titik Impas dalam Rupiah Penjualan
Untuk menghitung titik impas dalam rupiah penjualan, biaya variable didefinisikan sebagai suatu persentase dari penjualan bukan sebagai sebuah jumlah per unit yang terjual. Rasio biaya variable merupakan bagian dari setiap rupiah penjualan yang harus digunakan untuk menutupi biaya variabel. Rasio biaya variabel = (biaya variabel per unit)/(harga jual per unit).
Rasio margin konstribusi adalah bagian dari setiap rupiah penjualan yang tersedia untuk menutupi biaya tetap dan menghasilkan laba. Maka berdasarkan pengertian tersebut dapat dirumuskan bahwa Rasio margin kontribusi = (margin kontribusi per unit)/(harga jual per unit)
Untuk biaya tetap, terdapat tiga kemungkinan: jika biaya tetap yang sama dengan margin kontribusi, maka laba operasi sama dengan nol dan perusahaan berada dalam keadaan impas. Jika biaya tetap yang lebih kecil dari margin kontribusi maka perusahaan menghasilkan laba (atau laba operasi positif) dan terakhir, jika biaya tetap yang lebih besar dari margin kontribusi, perusahaan mengalami kerugian operasi. Jadi, titik impas dalam rupiah penjualan dapat dirumuskan sebagai berikut:
Laba Operasi = Penjualan – (Rasio biaya variabel X penjualan) – biaya tetap
Target Laba dan Pendapatan Penjualan
Menentukan penjualan perusahaan untuk menghasilkan target laba yang dingiinkan, dengan cara:
Penjualan = (biaya tetap + target laba)/(rasio margin kontribusi)
C. Analisis Multiproduk
Dalam analisis multiproduk, perlu dilakukan pemisahan antara beban tetap langsung dan beban tetap umum. Beban tetap langsung adalah biaya tetap yang dapat ditelusuri ke setiap produk dan akan hilang jika produk tersebut tidak ada. Beban tetap umum adalah biaya tetap yang tidak dapat ditelusuri ke produk dan akan tetap muncul meskipun salah satu produk dieliminasi. Margin produk impas masing masing produk hanya akan menutup biaya tetap langsung. Sementara itu, biaya tetap umum masih belum tertutupi. Maka dari itu, untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan dengan melakukan bauran penjualan atau sales mix. Bauran penjualan adalah kombinasi relatif dari berbagai produk yang dijual perusahaan.
Penentuan bauran penjualan memungkinkan untuk mengkonversi masalah multiproduk ke dalam format CVP produk tunggal. Untuk menggunakan pendekatan titik impas dalam unit, harga jual per paket dan biaya variabel per paket harus diketahui. Untuk menghitung nilai-nilai paket tersebut diperlukan bauran penjualan, harga setiap produk dan setiap biaya variabel.
Paket impas = (total biaya tetap)/(margin kontribusi per paket)

D. Representasi Grafis dari Hubungan CVP
 Grafik Laba Volume
Grafik laba volume (Profit Volume Graph) menggambarkan hubungan antara laba dan volume penjualan secara visual. Grafik laba volume merupakan grafik dari persamaan laba operasi (laba operasi = (harga x unit) – (biaya variabel per unit x unit) – biaya tetap). Dalam grafik ini, laba operasi merupakan variabel terikat dan unit merupakan variabel bebas. Nilai variabel bebas biasanya diukur pada sumbu horizontal dan nilai variabel terikat pada sumbu vertikal.
 Grafik Biaya Volume Laba
Grafik biaya volume laba (cost volume profit graph) menggambarkan hubungan antara biaya, volume, dan laba. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih terperinci, perlu dibuat grafik dengan dua garis terpisah, garis total pendapatan dan garis total biaya. Persamaan dari garis ini adalah :
Pendapatan = Harga x Unit
Total biaya = (Biaya variabel per unit x Unit) + biaya tetap
Asumsi – Asumsi Pada Analisis Biaya Volume Laba
 Analisis mengasumsikan fungsi pendapatan dan fungsi biaya berbentuk linear.
 Analisis mengasumsikan harga, total biaya tetap, dan biaya variabel per unit diidentifikasikan secara akurat dan tetap konstan sepanjang rentang yang relevan.
 Analisis mengasumsikan apa yang diproduksi dapat dijual.
 Untuk analisis multiproduk, diasumsikan bauran penjualan diketahui.
 Diasumsikan harga jual dan biaya diketahui secara pasti.


E. Perubahan dalam Variabel CVP
Ada beberapa cara untuk manajer menghadapi resiko dan ketidakpastian. Pertama, pihak manajemen harus menyadari sifat ketidakpastian dari harga, biaya, dan kuantitas di masa depan. Selanjutnya para manajer bergerak dari pertimbangan titik impas ke pertimbangan kisaran titik impas. Para manajer juga dapat menggunakan analisis bagaimana-jika (what if) selain analisis sensitivitas.
 Margin pengamanan (margin of safety) adalah unit yang terjual atau diharapkan terjual atau pendapatan yang dihasilkan atau diharapkan untuk dihasilkan melebihi volume impas. Margin pengaman dapat dipandang sebagai ukuran kasar dari resiko.
 Pengungkit operasi (operating leverage) merupakan penggunaan biaya tetap untuk menciptakan perubahan presentase laba yang lebih tinggi ketika aktivitas penjualan berubah. Tingkat pengungkit operasi (degree of operating leverage – DOL) untuk tingkat penjualan tertentu dapat diukur dengan menggunakan rasio margin kontribusi terhadap laba.
Tingkat pengungkit operasi = margin kontribusi/laba operasional
F. Analisis CVP dan Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas
Analisis CVP konvensional mengasumsikan semua biaya perusahaan dapat dikelompokkan dalam dua kategori : biaya variabel dan biaya tetap. Pada sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, biaya dibagi dalam kategori berdasarkan unit dan non-unit.
Perbandingan antara titik impas ABC dengan titik impas konvensional mengungkapkan dua perbedaan yang signifikan. Pertama, biaya tetapnya berbeda. Beberapa biaya yang sebelumnya diidentifikasi sebagai biaya tetap dapat berbeda dengan penggerak. Kedua, pembilang pada persamaan impas ABC memiliki dua istilah biaya variabel non-unit : satu untuk aktivitas yang berkaitan dengan batch dan satu untuk aktivitas yang berkaitan dengan keberlanjutan produk.Jika suatu perusahaan menganut JIT, maka biaya variabel per unit yang dijual berkurang dan biaya tetap bertambah.

Minggu, 06 Mei 2012

MANAJEMEN BERBASIS AKTIVITAS

MANAJEMEN BERBASIS AKTIVITAS
Resonsibility Accounting
Bagi perusahaan yang beroprasi di lingkungan lingkup nasional dan relative tidak cepat berubah tentu akan berbeda dengan perusahaan yang berada dilingkup pasar internasional dan lingkungan bisnis yang cepat sekali berubah. Continues improvement adalah suatu proses untuk selalu meningkat performance perusahaan dengan upaya menghilangkan “pemborosan” atau waste secara terus menerus.
System akuntansi memegang peranan yang penting dalam pengukuran input dan output yang akan digunakan untuk menentukan performance serta reward bagi masing- masing individu. Peran inilah yang dimaksud dengan responbility Accountung yang dimana hal ini meliputi :
• Penetapan atau pusat pertanggungjawaban
• Penetapan alat ukur kinerja
• Evaluasi performance
• Penetapan
Didalam perkembangannya terdapat 3 tipe akuntansi pertanggungjawaban yaitu:
1. Functional based responsibility accounting
2. Activity based responbility accounting
3. Strategic based responbility accounting
Functional vs Responbilty accounting
Akuntansi pertanggungjawaban yang dibentuk dan diterapkan untuk perusahaan dalam lingkungan disebut dengan functional responbility accounting. Sedangkan actinity based Responsibility accounting merupakan akuntansi pertanggungjawaban yang dibentuk dan digunakan untuk perusahaan dengan lingkungan yang dinamis atau cepat berubah
Penetapan pusat pertanggengjawaban
Responbility Accounting fungsional memfokuskan pada unit-unit organisasi atau departemen. Tanggungjawaban pusat-pusat yang dibentuk diberikan pada individu tertentu dengan tanggungjawab yang dibayar dalam satuan moneter. Responbility Accounting aktivtas memfokuskan pada proses dan team. Proses juga dapat dipandang merupakan suatu cara melakukan suatu pekerjaan. Untuk meningkatkan proses dapat dilakukan dengan melalui 3 cara yaitu proses improvement, proses innovation dan proses creative.
Penetapan performance
Responbilty accounting funsional menilai performance dengan membandingkan antara hasil yang telah dianggarkan. Activity based responbilty accounting menilai performance dengan menekankan pada kualitas,waktu efisiensi. Penilaian memperhatikan baik factor financial maupun operasional yang mempengaruhi kinerja proses. Karena yang mempengaruhi kinerja proses akan menyebabkan adanya performance keuangan yang baik.
Penetapan Reward
Pada pendekatan fungsional yang diberikan mendorong individu untuk mengendalikanbiaya agar standard yang telah ditetapkan dapat tercapai atau dilampaui. Sedangkan pada pendekatan aktivitas, reward yang ditetapkan lebih bersifat Groupbased reward,Karen menekankan pada team bukan pada individu.
Activity Based management
ABM adalah suatu system yang terintegrasi yang memfokuskan perhatian manajemen untuk meningkatkan “customer value”serta keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dengan peningkatan value tersebut tanpa konsumen. ABM menekankan baik pasa product costing maupun process value analisys. Terdapat 2 dimensi pada ABM yaitu:
1. Cost Dimension:dimensi ini sangat bermanfaat untuk product costing, managemen biaya strategic serta tactial analysis. Menekankan pada ketelitian alokasi biaya aktivitas ke setiap produk.
2. Process Dimension:dimensi ini ingin mengetahui kinerja setiapaktivitas yang dilakukan perusahaan. Dimensi ini menunjukan informasi tentang continues improvement yang dilakukan perusahaan.
penerapan ABM
ABM dapat dipandang sebagai suatu system yang memilkia 2 tujuan utama yaitu:
• Meningkatkan kualitas pengambilan dengan menyajikan informasi biaya yang lebih akurat.
• Melakukan pengurangan biaya secara berkelanjutan dengan mendorong dilakukannyya program-program pengurangan biaya.
Process Value Analisis
Process value analisis merupakan suatu analisis yang menghasilkan informasi tentang mengapa dan bagaimana suatu aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan. Process value analisis dilakukan dengan 3 langkah yaitu:
 Driver analysis untuk menentukan factor-faktor yang menyebabkan biaya suatu aktivitas
 Activity analysis untuk menentukan aktivitas apa yang dilakukan jumlah pekerja yang terlibat, waktu,dan sumber ekonomi yang digunakan serta merekomendasi bagi manajemen tentang aktivitas terssebut
 Activity performance measurement yaitu pengukuran performance dalam pelaksanaan suatu aktivitas dengan menggunakan alat ukur financial maupun non financial.

Analisa Driver
Setiap aktivitas pasti membutuhkan input dan menghasilkan output. Input aktivitas merupakan sumber-sumber ekonomi yang dibutuhkan dalam melaksanakan suatua aktivitas, sedangkan output aktivitas merupakan produk yang dihasilkan dari suatu aktivitas. Analisa driver bertujuan untuk menunjukkan penyebab munculnya biaya aktivitas.
Analisa Aktivitas
Analisa aktivitas merupakan inti dari process value analisis. Analisis aktivitas merupakan suatu proses identivikasi penjabaran serta evaluasi aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh suatu organisasi. Aktivitas dapat dibedakan menjadi 2 jenis aktivitas yaitu:
 Aktivitas bernilai tambah:merupakan aktivitas yang diperlukan untuk tetap dapat mempertahankan kegiatan operasional perusahaan. Aktivitas yang dapat dikategorikan sebagai aktivitas bernilai tambah meliput:
 Required activitas merupakan aktivitas-aktivitas yang dilakukan guna memenuhi peraturan atau perundangan yang berlaku
 Discretionary activities merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan karena kepengurusan manajemen untuk menghasilkan suatu pruduk tertentu.
 Aktivitas tidak bernialai tambah merupaka aktivitas yang tidak diperlukan, karena tidak akan memberikan manfaat apapun bagi konsumen. Biaya yang harus dieliminasi karena menimbulkan adanya pemborosan adalah:
 Scheduling,merupakan aktivitas penjadwalan proses produksi
 Moving,merupakan aktivitas pemindahan bahan dari department satu ke yang lain
 Waiting merupakan aktivitas menunggu tersedianya bahan baku atau yang lainnya
 Inspeksi merupakan aktivitas pemeriksaan barang
 Storing merupakan aktivitas penyipanan bahan
Pengurang Biaya Aktivitas
Analisa aktivitas dapat menurunkan biaya melalui 4 cara berikut ini:
1. Activity elimination
2. Activity selection
3. Activity reduction
4. Activity sharing
Pengukuran Kinerja Aktivitas
Mengetahui sejauh mana perusahaan telah menjalankan setiap aktivitasnya merupakan kunci penting Dalam upaya melakukan perbaikan secara berkelanjutan. Kinerja aktivitas dapat dinilai secara keuangan meupun non-keuangan. Efisiensi menekankan perbandingan antara input dan output setiap aktivitas,sedangkan kualita menekankan pada pelaksanan aktivitas sebaik mungkin dan waktu akan menunjukkan seberapa banyak sumber ekonomi yang dibutuhkan oleh suatu aktivitas.

Sabtu, 05 Mei 2012

KONSEP DASAR BIAYA DAN PERILAKU BIAYA AKTIVITAS

Konsep Dasar Biaya dan Perilaku Biaya Aktivitas
Pengertian Cost
Cost adalah kas atau kas ekuivalen yang dikorbankan untuk barang dan jas yang diharapkan memberikan manfaat saat atau dimasa yang akan datang bagi organisasi. Opportunity Cost adalah manfaat yang hilang atau dikorbankan apabila suatu alernatif dipilih diantara alternative yang lain
Expense atau beban adalah cost yang sudah digunakan untuk menghasilkan pendapatan . Cost object atau obyek biaya adalah sesuatau misalkan produk,konsumen,departemen,aktivitas dll yang memungkinkan cost dapat diukur dan dibebankan. Aktivitas atau activity merupakan satuan pekerjaan yang dilakukan dalam suatu perusahaan.
Penentuan Biaya: Direct Tracing,Driver Tracing dan Alokasi
Tujuan dari penetapan biaya adalah mengukur dan menentukan jumlah sumber ekonomi yang dikonsumsi oleh suatu obyek biaya. Biaya suatu obyek biaya harus menunjukan denganakurat jumlah atau nilai sumber ekonomi yang dikonsumsi oleh setiap obyek biaya tersebut.
Traceability
Tracing dillakukan untuk melihat hubungan biaya dengan obyekbiaya sehingga dapat meningkatkan tingkat akurasi penentuan besarnya biaya. Dengan tracing informasi biaya yang disajikan dapat benar-benar mencerminkan jumlah sumber ekonomi yang dikonsumsi oleh suatu obyek biaya.
Metode tracing(Metode penelusuran Biaya)
Penelusuran biaya ke obyek biaya dapat dilkukan dengan 2 cara:
-Direct tracing(penelusuran secara langsung) yaitu dengan melakukan observasi atau pengamatan secara phisik
-Driver  Tracing(penelusuran berdasrkan driver)driver adalah merupakan factor-faktor yang menyebabkan berkurangnya sumber-sumber ekonomi yang ada.
Dalam penuluran biaya berdasrkan driver, terdapat 2 jenis driver yang digunakan yaitu:
-Resourse Driver yang mengukur sumber daya yang diperlukan oleh suatu aktivitas dan membebankan biaya sumber daya ke aktivitas
-Activity Driver yang mengukur jumlah aktivtas yang diperlukan oleh suatu obyek biaya dan membebankan aktivtas ke obyk biaya.
Biaya Produk dan Jasa
Produk atau output yang dihasilkan oleh suatu perusahan merupakan obyek biaya yang sangat penting. Dibandingkan dengan barang, biaya jasalebih sulit ditentukan adanya 4 karakteristik yang dimiliki oleh jasa, yaitu sebagai berikut ini:
-Intangibility yaitu sifat tidak berbentuk sehingga pembeli atau calon pembeli tidak dapat memegang,menyentuh ataupun mendengar dan merasakan sebelum memutuskan untuk membeli jasa yang bersangkutan
-Perishability yaitu sifat yang langsunghabos saat itu tidak dapat dikonsumsi lain waktu
-Inseparability yaitu sifat yang menunjuakn adanya interaksi langsung antara penyedian jasa dan pembeli jasa
-Heterogenety yaitu sifat jasa yang sangat beragam atau bervariasi tidak dapat distandarkan
Dalam akuntansi manajemen dikenal konsep different Costs For Different Purpose yang artinya untuk memenuhi kebutuhan manajemen yang berbeda dibutuhkan informasi akuntansi mamanjemen yang berbeda pula.
Konsep dasar Perilaku Biaya
Input aktivitas adalah sumber daya yang dikonsumsi oleh suatu aktivitas untuk menghasilkan output. Input aktivitas dapat berupa bahan, energy, tenaga kerja serta modal. Output aktivitas merupakan hasil atau produk suatu aktivitas. Berdasarkan konsep dasar perilaku biaya yang telah dijelaskan diatas maka biayabdapat diklasifikanmenjadi biaya berikut ini:
·         Biaya tetap,merupakan biaya yang jumlah input secara total tidak terengaruhi oleh perubahan output aktivitas dalam suatu kisaran tertentu. Karakteristik adalah biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivtas sampai dengan tingkatan tertentu
·         Biaya variabel, meruoakan biaya yang jumlah input secara total akan berubah secara proporsional dengan perubahan output aktivitas . karakteristik biaya variabel adalah pada biaya variabel biaya satuan tidak dipengaruhi oleh volume aktivitas jadi biaya satuan konstan.
·         Biaya semivariabel,merupakan biaya yang mempunyai elemen tetap dan varibel . karakteristik biaya semi variabel adalah pada biaya semi variabel biaya satuan akan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume aktivtas tetap sifatnya tidak sebanding.
Resource Model
Dalm konsep ini dikenal Resource spending adalah biaya untuk menyediakan sumber ekonomi yang diguanakn untuk melaksanakan suatu aktivitas. Sedangkan jumlah kapasityas yang benar-benar digunakan untuk mengerjakan aktivitas disebut Resource Usage. Berdasrkan cara penyediaan, maka biaya dapat diklasifikasiakn manjadi 2 yaitu:
·         Flexible Resources,adalah sumber daya yang diperoleh perusahaan pada saat sumber daya tersebut  dibutuhakan atau digunakan. Berdasarkan konsep ini biaya tetap dapat dibedakan manjadi: Engineered Variabel Cost dan Discretionary Variabel Cost
·         Committed Resource adalah sumber daya yang diperoleh oleh perusahaan berdasarkan kontrak sebelum sumber daya tersebut digunakan atau dibutuhkan. Berdasarkan konsep ini biaya tetap dapat dibedakan menjadi 2 yaitu Committed Fixed Cost dan Discretionary Fixed Cost
Perilaku Biaya Berdasarkan Hubungan Sumber Ekonomi dan Ukuran Keluaran
Berdasarkan hubungan input dan ukuran output, biaya dapat diklasifikasikan maenjadi 4 dengan jenis aktivitasnya, yaitu:
1.       Aktivita Berlevel Unit,merukan aktivitas yang dikerjakan setiap kali 1 unit produk diproduksi. Jumlah aktivitas ini dipengaruhi oleh jumlah unit produk yang dihasilkan
2.       Aktivitas Berlevel Batch,merupakan aktivitas yang dikerjakan setiap kali suatu batch produk di produksi. Jumlah aktivitas ini dipengaruhi oleh jumlah batch produk yang diproduksi. Biaya yang terjadi untuk melaksanakan aktivitas berlevel batch disebut dengan biaya aktivitas berlevel batch.
3.       Aktivitas Berlevel Produk,merupakan aktivitas yang dikerjakan untuk mendukung keberadaan berbagai jenis produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Aktivitas ini bertujuan untukmengembangkan produk yang memungkinkan produk dapat diproduksi dan dijual.
4.       Aktivitas Berlevel Fasilitas,merupakan aktivitas yang dikerjakan untuk menompang proses pemanufakturan scara umum yaitu dengan menyediakan fasilitas untuk memproduksi produk. Jumlah aktivitas ini tidak berhuibungan dengan jumlah unit produk, jenis produk atau batch.
Perilaku Biaya Berdasarkan Waktu
Dalam menetapkan apakah suatu biaya bersifat tetap atau variabel,tergantung pada kisaran waktu yang ditetapkan. Secara ekonomis semua biaya bersifat variabel untuk jangka panjang, tetapi untuk jangka pendek biaya dapat berupa biaya tetap atau variabel
System Akuntansi Manajemen Kontemporer
Akuntansi manajemen kontemporer menekankan pada penelusuran biaya dibandingkan pada alokasi biaya. Peran cost driver atau pengarah biaya byang tidak berhubungan dengan volume telah ditekankan. Penentuan harga pokok produksi pada akuntansi manajemen juga bersifat lebih fleksibel,demikian juga dikembangkan pengertian product costing yang lebih komperehesif untuk kepentingan perencanaan, pengendalian serta pengambilan keputusan.



Akuntansi Manajemen dan Sejarah Perkembangannya

Informasi Akuntansi dan Manajemen
Dalam menjalankan tugas,seorang manajemen membutuhkan pendukung berupa berbagai macam informasi sesuai dengan tugas yang dilakukanya. Informasi tersebut bias berupa informasi yang bersifal kualitatif maupun kuantitatif.
Terdapat dua hal penting hubungan informasi akuntansi dan manajemen yaitu:
-          Manajer memerlukan informasi dan perlu mengetahui bagaimana menggunakannya dalam menjalankan tugas manajemennya
-          Informasi akuntansi akan dapat membantu manajer dalam menjalankan fungsi-fungsinya
System informasi akunrtansi menejemen sebgai salah satu system informasi dalam suatu perusahaan berperan dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen.

Proses Manajemen
 Dalam mengelola perusahaan,manajemen suatu perusahaan akan melaksanakan aktivitas-aktivitas perecanaan,pengendalian dan pengambilan keputusan. Proses manajemen merupakan fungsi yang dilaksanakan oleh manajemen dengan sejumlah karyawan tertentu yang dierikepercayaan untuk ikut dalam proses manajemen

Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
Secara umum,akuntansi manajemen diartikan sebagai salah satu bidang akuntansi untuk kepentingan pihak internal dalm rangka melaksanakan proses manajemen . Pada dasarnya system informasi akuntansi sebagai suatu system informasi mempunyai 2 subsistem utama yaitu system informasi akuntansi  keuangan dan system informasi manajemen.

Sejarah Perkembangan Akuntansi Manajemen
Sebagian besar metode perhitungan harga pokok produksi dan akuntansi manajemen yang digunakan saat ini muncul pada abad 18. Pada awal perkembangannya, akuntansi manajemen lebih menitik beratkan pade perhitungan harga pokok produksi,terutama penelusuran tingkat profitabilitas ke setiap jenis produkdan penggunaan informasi inidalam pengambilan keputusan strategic. Perkembangan selanjutnya untuk meningkatkan manfaat system akuntansi manajemen konvensiional terjadi pada tahun 1950 dan 1960 dengan mulai menekankan pada peningkatan proses penyajian informasi.Pada tahun 1980-1990 mulai dirasakan bahwa praktik akuntansi menejemen konvensional tidak mampu lagi mengemodasikan kebutuhan perusahaan. Informasi biaya produksi yang lebih akurat sangat dibutuhkan oleh manajemen untuk meningkatkan kualitas,produksi,dan pengurangan biaya

Focus Perkembangan Akuntansi Manajemen
Factor utama yang memicu perubahan lingkungan dunia bisnis antara lain adalah:
·         Activity Based Manajement
·         Customer Orientation
·         Cross Functional Perpective
·         Total Quality Management
·         Times as A competitive Element
·         Efficiency

Peran Akuntansi Manajemen dalam  Organisasi
Akuntansi manajemen mempunyai peran penting dalam menunjang tercapainya tujuan perusahaan ,dimana tujuan tersebut harus dicapai melalui cara yang legal dan etis.

Kamis, 03 Mei 2012

Tujuan Blog Ini

Blog ini dimaksudkan dan bertujuan inti untuk memudahkan semua orang untuk mencari sebuah rangkuman khususnya rangkuman tentang Ilmu akuntasi program S-1. Blog ini berisikan tentang ringkasan-ringkasan semua mata kuliah yang diajarkan pada perkuliahan para mahasiswa,agar para mahasiswa tidak menemui segala kesusahan maupun kendala tentang pancarian materi yang diajarkan dalam perkuliahan. Blog ini juga sangatlah membantu,dari segi ekonomi juga,karena semua orang yang membutuhkan materi perkuliahan tinggal meng-copy paste segala rangkuman yang telah ada di dalam blog ini. Bila ad kekurang dalma blog yang telah kami buat,kami minta maaf yang sebesar-besarnya dan bila mana ada pihak-pihak yang merasa dirugikan kami juga meminta maaf atas apa yang telah kami lakukan.