MANAJEMEN BERBASIS AKTIVITAS
Resonsibility Accounting
Bagi perusahaan yang beroprasi di lingkungan lingkup nasional dan relative tidak cepat berubah tentu akan berbeda dengan perusahaan yang berada dilingkup pasar internasional dan lingkungan bisnis yang cepat sekali berubah. Continues improvement adalah suatu proses untuk selalu meningkat performance perusahaan dengan upaya menghilangkan “pemborosan” atau waste secara terus menerus.
System akuntansi memegang peranan yang penting dalam pengukuran input dan output yang akan digunakan untuk menentukan performance serta reward bagi masing- masing individu. Peran inilah yang dimaksud dengan responbility Accountung yang dimana hal ini meliputi :
• Penetapan atau pusat pertanggungjawaban
• Penetapan alat ukur kinerja
• Evaluasi performance
• Penetapan
Didalam perkembangannya terdapat 3 tipe akuntansi pertanggungjawaban yaitu:
1. Functional based responsibility accounting
2. Activity based responbility accounting
3. Strategic based responbility accounting
Functional vs Responbilty accounting
Akuntansi pertanggungjawaban yang dibentuk dan diterapkan untuk perusahaan dalam lingkungan disebut dengan functional responbility accounting. Sedangkan actinity based Responsibility accounting merupakan akuntansi pertanggungjawaban yang dibentuk dan digunakan untuk perusahaan dengan lingkungan yang dinamis atau cepat berubah
Penetapan pusat pertanggengjawaban
Responbility Accounting fungsional memfokuskan pada unit-unit organisasi atau departemen. Tanggungjawaban pusat-pusat yang dibentuk diberikan pada individu tertentu dengan tanggungjawab yang dibayar dalam satuan moneter. Responbility Accounting aktivtas memfokuskan pada proses dan team. Proses juga dapat dipandang merupakan suatu cara melakukan suatu pekerjaan. Untuk meningkatkan proses dapat dilakukan dengan melalui 3 cara yaitu proses improvement, proses innovation dan proses creative.
Penetapan performance
Responbilty accounting funsional menilai performance dengan membandingkan antara hasil yang telah dianggarkan. Activity based responbilty accounting menilai performance dengan menekankan pada kualitas,waktu efisiensi. Penilaian memperhatikan baik factor financial maupun operasional yang mempengaruhi kinerja proses. Karena yang mempengaruhi kinerja proses akan menyebabkan adanya performance keuangan yang baik.
Penetapan Reward
Pada pendekatan fungsional yang diberikan mendorong individu untuk mengendalikanbiaya agar standard yang telah ditetapkan dapat tercapai atau dilampaui. Sedangkan pada pendekatan aktivitas, reward yang ditetapkan lebih bersifat Groupbased reward,Karen menekankan pada team bukan pada individu.
Activity Based management
ABM adalah suatu system yang terintegrasi yang memfokuskan perhatian manajemen untuk meningkatkan “customer value”serta keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dengan peningkatan value tersebut tanpa konsumen. ABM menekankan baik pasa product costing maupun process value analisys. Terdapat 2 dimensi pada ABM yaitu:
1. Cost Dimension:dimensi ini sangat bermanfaat untuk product costing, managemen biaya strategic serta tactial analysis. Menekankan pada ketelitian alokasi biaya aktivitas ke setiap produk.
2. Process Dimension:dimensi ini ingin mengetahui kinerja setiapaktivitas yang dilakukan perusahaan. Dimensi ini menunjukan informasi tentang continues improvement yang dilakukan perusahaan.
penerapan ABM
ABM dapat dipandang sebagai suatu system yang memilkia 2 tujuan utama yaitu:
• Meningkatkan kualitas pengambilan dengan menyajikan informasi biaya yang lebih akurat.
• Melakukan pengurangan biaya secara berkelanjutan dengan mendorong dilakukannyya program-program pengurangan biaya.
Process Value Analisis
Process value analisis merupakan suatu analisis yang menghasilkan informasi tentang mengapa dan bagaimana suatu aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan. Process value analisis dilakukan dengan 3 langkah yaitu:
Driver analysis untuk menentukan factor-faktor yang menyebabkan biaya suatu aktivitas
Activity analysis untuk menentukan aktivitas apa yang dilakukan jumlah pekerja yang terlibat, waktu,dan sumber ekonomi yang digunakan serta merekomendasi bagi manajemen tentang aktivitas terssebut
Activity performance measurement yaitu pengukuran performance dalam pelaksanaan suatu aktivitas dengan menggunakan alat ukur financial maupun non financial.
Analisa Driver
Setiap aktivitas pasti membutuhkan input dan menghasilkan output. Input aktivitas merupakan sumber-sumber ekonomi yang dibutuhkan dalam melaksanakan suatua aktivitas, sedangkan output aktivitas merupakan produk yang dihasilkan dari suatu aktivitas. Analisa driver bertujuan untuk menunjukkan penyebab munculnya biaya aktivitas.
Analisa Aktivitas
Analisa aktivitas merupakan inti dari process value analisis. Analisis aktivitas merupakan suatu proses identivikasi penjabaran serta evaluasi aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh suatu organisasi. Aktivitas dapat dibedakan menjadi 2 jenis aktivitas yaitu:
Aktivitas bernilai tambah:merupakan aktivitas yang diperlukan untuk tetap dapat mempertahankan kegiatan operasional perusahaan. Aktivitas yang dapat dikategorikan sebagai aktivitas bernilai tambah meliput:
Required activitas merupakan aktivitas-aktivitas yang dilakukan guna memenuhi peraturan atau perundangan yang berlaku
Discretionary activities merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan karena kepengurusan manajemen untuk menghasilkan suatu pruduk tertentu.
Aktivitas tidak bernialai tambah merupaka aktivitas yang tidak diperlukan, karena tidak akan memberikan manfaat apapun bagi konsumen. Biaya yang harus dieliminasi karena menimbulkan adanya pemborosan adalah:
Scheduling,merupakan aktivitas penjadwalan proses produksi
Moving,merupakan aktivitas pemindahan bahan dari department satu ke yang lain
Waiting merupakan aktivitas menunggu tersedianya bahan baku atau yang lainnya
Inspeksi merupakan aktivitas pemeriksaan barang
Storing merupakan aktivitas penyipanan bahan
Pengurang Biaya Aktivitas
Analisa aktivitas dapat menurunkan biaya melalui 4 cara berikut ini:
1. Activity elimination
2. Activity selection
3. Activity reduction
4. Activity sharing
Pengukuran Kinerja Aktivitas
Mengetahui sejauh mana perusahaan telah menjalankan setiap aktivitasnya merupakan kunci penting Dalam upaya melakukan perbaikan secara berkelanjutan. Kinerja aktivitas dapat dinilai secara keuangan meupun non-keuangan. Efisiensi menekankan perbandingan antara input dan output setiap aktivitas,sedangkan kualita menekankan pada pelaksanan aktivitas sebaik mungkin dan waktu akan menunjukkan seberapa banyak sumber ekonomi yang dibutuhkan oleh suatu aktivitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar